majmuah 4 2010/2011

majmuah 4 2010/2011
kElmaRiN hAnYa tInGgAl KeNaNgAn...bErsAmA MeMoRi SeMaLaM...,

Wednesday, September 15, 2010

Diamku fikir, Kalamku zikir....

Assalamualaikum, segala puja puji hanya bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, maha suci Allah yang menurunkan ketenangan dalam hati-hati orang beriman....
Alhamdulillah, kita semua telah selamat menjalani ibadah puasa Ramadhan, semoga Ramadhan bertandang lagi dalam hidup kita semua, insyaallah..... puasa pun sudah, raya pun sudah.... ha apa lagi yang belum??? huhu..

Ketahuilah wahai sahabat-sahabat, usia hidup kita ini merupakan modal terbaik yang dikurniakan Allah s.w.t, semalam yang telah berlalu tidak akan pernah kembali lagi kepada kita, walau apa sekalipun yang kita lakukan, walau sebanyak mana sekalipun harta yang kita guna untuk menebusnya kembali, oleh itu marilah kita menghargai setiap saat usia kita, agar modal yang ada pada diri kita ini dapat kita dagangkan sebaik-baiknya moga keuntungannya dapat kita kecapi di negeri akhirat kelak, insyaallah.... kita tidak mempunyai semalam, kerana ia tak mungkin kembali pada kita, kita juga tak punya hari esok, kerana ia belum tentu ada buat kita, kita hanya ada hari ini.... oleh itu marilah kita menghargai hari ini....

Justeru bagaimana caranya untuk kita memanfaatkan setiap saat hidup kita? agar setiap hela nafas kita, setiap degup jantung kita, setiap denyutan nadi kita mendapat keredhaan Allah. "Diamku fikir, Kalamku zikir.." insyaallah ini adalah salah satu caranya. Bayangkan jika prinsip ini dapat kita aplikasikan dalam hidup kita, maka apakah mungkin hari-hari kita berlalu dengan sia-sia sahaja? sudah semestinya tidak.

   Apabila kita diam, akal dan hati kita berfikir tentang kebesaran Allah, berfikir untuk merungkai masalah ummah, berfikir untuk memajukan masyarakat, dan berfikir untuk mendapatkan pahala dalam setiap gerak-geri amalan harian kita. Maka diam kita itu tidak akan menjadi sia-sia, bahkan setiap saat diam kita itu akan mendapatkan keredhaan Allah.... Ana tertarik dengan nasihat yang dikemukakan oleh Habiburrahman el-shirazi dalam novelnya "Ketika cinta bertasbih" melalui watak kiai Lutfi yang menasihati anakandanya Anna Althafunnisa " Anakku, alangkah indahnya jika apa saja yang kau temui, apa saja yang kau rasakan, suka, duka, nikmat, musibah, marah, lega, kecewa, bahagia, pokoknya apa sahaja anakku, bisa kau hubungkan dengan akhirat, dengan hari akhir. Dengan begitu hatimu akan sangat peka menerima cahaya hikmat dan hidayah..." bayangkan jika nasihat ini dapat kita amalkan, contohnya, apabila kita dimarahi seseorang, carilah sebab kenapa kita dimarahi, hayati perasaan kita sewaktu dimarahi itu. contohnya kita dimarahi oleh pensyarah kerana tidak menyiapkan tugasan yang diberi. Saat kita dimarahi itu pasti kita merasakan kesedihan, bercampur ketakutan dan juga penyesalan atas kesalahan kita. Lalu sewaktu kita dimarahi itu kita hayati perasaan itu dan hubungkannya dengan akhirat. Bagaimana rasanya jika yang murka itu adalah Allah kerana kita meninggalkan suruhannya dan melakukan larangannya? Bagaimana perasaan kita saat itu? Dan mampukah kita menanggungnya? Menanggung kemurkaan Allah yang semestinya berlipat kali ganda berbanding kemarahan manusia.
Alangkah baiknya jika kita dapat seperti itu. Setiap peristiwa yang berlaku dalam hidup kita dapat kita renungkan dan kaitkan dengan akhirat dan mendapatkan iktibar daripadanya.... semestinya setiap saat diam kita tidak berlalu dengan sia-sia.

   Dan apabila kita berkata-kata, kata-kata itu tidaklah sesuatu yang sia-sia. Sebaliknya  kata-kata kita itu merupakan suatu zikir yang dapat mendekatkan kita kepada Allah. Caranya? Ketahuilah setiap patah kata yang keluar dari lidah kita itu adalah dengan izin Allah. Kita sama sekali tidak mampu untuk mengeluarkan walau sepatah perkataan jika tidak diizinkan Allah. Justeru itu, adakah kita berani untuk menuturkan sesuatu yang tidak berfaedah bahkan yang boleh mendatangkan kemurkaan Allah yang mengizinkan kata-kata itu keluar dari bibir kita. Masyaallah, jika kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan kita sudah semestinya setiap patah kata kita merupakan zikir kita yang mengingatkan kita kepada Allah S.W.T...

  Insyaallah marilah kita sama-sama mengamalkannya dalam hidup kita, semoga setiap saat hidup kita, setiap saat usia kita dapat menjadi saksi pengabdian diri kita kepada Allah S.W.T....

*Selamat berhari raya dan selamat bercuti.... jangan tidak lupa juga selamat mengulangkaji pelajaran!!!! Exam is just around the corner.... hehehehe

2 comments:

  1. heading pada mjlh solusi,"Mukmin itu diamnya fikir cakapnya zikir". Bagus2,atas huraian,moga yg membaca mendapat kefahaman dan seterusnya mengamalkan dlm kehidupan,insyaALLAH.

    ReplyDelete
  2. semoga penulisnya sekali dapat mengaplikasikannya dlm khidupan.... jgn ckp saja, kaburamaqtan indallahi an taqulu ma la taf'aluun.... huhu :):)

    ReplyDelete